Trading forex ibarat memancing ikan di sebuah kolam. Di dalam kolam itu memang terdapat banyak ikan, tetapi juga sekaligus banyak buaya. Ikan menggambarkan keuntungan (profit) dan buaya menggambarkan kerugian (loss).
Pada saat kita melakukan open posisi (OP) ibarat kita melemparkan kail ke dalam kolam. Suatu saat kita mendapatkan ikan, lain waktu umpan kita dimakan buaya. Masih untung, buaya tersebut hanya memakan umpan kita, salah-salah urus, buaya itu bisa menarik tali pancing kita dan membuat kita tercebur dalam kolam dan menjadi santapan buaya. Buaya adalah risiko yang nyata bagi para trader. Tak dimungkiri, forex trading adalah bisnis yang penuh dengan risiko atau marabahaya.
Meminimalkan Risiko
Mau tidak mau atau suka tidak suka, pilihannya adalah bagaimana meminimalkan risiko, agar buaya itu tidak menarik tali pancing kita dan membuat kita menjadi santapan si reptilia ganas itu. Caranya? Setelah umpan jelas-jelas dimakan buaya, tarik tali pancing kita agar buaya itu tidak menariknya lebih dahulu. Atau, jika buaya itu sudah menarik tali pancing kita, segera lepaskan tali pancing kita, biarkan pancing kita tercebur tetapi kita masih selamat.Artinya apa? Segera lakukan cut loss (CL) sebelum risiko itu berubah menjadi beban yang tak lagi bisa kita tanggung. Kapan melakukan CL? Secara teknis, jika harga tidak lagi sesuai dengan analisa kita. Nah, masalahnya adalah bagaimana kita tahu harga tidak lagi sesuai dengan analisa kita. Kapan pergerakan harga tidak sesuai lagi dengan analisa kita?
Contoh Cut Loss
Pada waktu kita melakukan OP tentu berdasarkan atas analisa kita. Analisa kita tergantung pada metode peramalan atau perkiraan yang kita pakai.Aturan cut loss ada dalam strategi kita.Saya akan memberikan contoh aturan sederhana yang simpel saja. Misal kita memakai indikator SMA periode 14 sebagai alat bantu analisa di Time Frame H1. Aturan OP Buy adalah jika harga bergerak naik menembus SMA 14 dan aturan OP Sell adalah jika harga bergerak turun menembus SMA 14. Di manakah kita menempatkan SL atau melakukan Cut Loss?
Sesuai dengan acuan indikator yang kita pakai, maka aturannya adalah:
Kita menempatkan SL atau melakukan Cut Loss jika harga bergerak berlawanan dengan arah OP kita. Jika kita melakukan OP Buy di atas SMA periode 14, maka SL ditempatkan di bawah garis SMA 14 atau CL kita lakukan jika harga bergerak di bawah SMA 14. Sebaliknya, jika kita melakukan OP Sell di bawah SMA periode 14, maka SL ditempatkan di atas garis SMA 14 atau CL kita lakukan jika bergerak naik di atas SMA 14.
Masalahnya adalah mengapa seringkali trader pemula tidak melakukannya sesuai tools atau indikator yang dipakainya dan membiarkan si buaya-buaya itu menariknya ke dalam kolam dan menjadikan dirinya sebagai cemilan nan lezat bagi mereka?
Kemampuan melakukan cut loss (CL) adalah kompetensi yang harus dimiliki seorang trader, suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, tega atau tidak tega. Sebaiknya tidak mentoleransi keganasan buaya-buaya di kolam trading kita sendiri. Berlatih khusus untuk melakukan cut loss adalah hal yang perlu dilakukan, sebaik dan sebanyak latihan melakukan OP. Tanpa latihan melakukan cut loss, bagaimana kita bisa terbiasa melakukannya jika tindakan cut loss memang benar-benar harus dilakukan?
Semoga menginspirasi.
sumber gambar: gambardanfoto.com
kalau emmancing buaya benerin sih atut :) , tapi kalau memancing dollar dengan melakukan trading forex ini yang sekarang saya lakukan tiap hari di broker octafx dengan rebate maksimal 15$/lot
ReplyDelete