Sunday, 3 May 2015

The Art of Daily Candle Part 3


Selamat berhari Minggu...

Dalam tulisan mengenai The Art of Daily Candle sebelumnya, kita telah mengenal 8 (delapan) macam aturan entry position. Kali ini kita akan belajar cara menganalisanya. Kita akan mulai dengan daily candle yang sudah terbentuk adalah gelombang naik atau wave up.

Kita lihat gambar berikut ini.


Kita umpamakan dalam chart sudah terjadi candle A, sebagai candle hari kemarin dan hari ini akan terbentuk candle B.

Melihat bentuk candle A, maka pergerakan harga hari kemarin berbentuk gelombang naik atau wave up. Bagaimana terbentuknya? Kurang lebih seperti ini, setelah harga Open pada hari kemarin, harga turun dulu sehingga membentuk Lowest, lalu naik sedemikian rupa sehingga membentuk Highest, kemudian turun lagi sampai terbentuklah harga Close.

Kita tandai dengan garis horisontal harga Highest dan Close candle hari kemarin tersebut. Bagaimana pergerakan harga yang akan terjadi hari ini? Kita tidak tahu, maka kita perlu mencoba menganalisanya.

Contoh Analisa:
Pergerakan harga kemarin membentuk gelombang naik.
a. Jika gelombang naik hari kemarin akan berlanjut di hari ini, maka walaupun harga sedang turun untuk melanjutkan "retrace"-nya, suatu saat harga akan bergerak naik di atas harga open hari ini dan melewati harga close kemarin mendekati highest kemarin dan akan naik melewati highest kemarin dan membentuk highest hari ini yang lebih tinggi dari highest hari kemarin. Dengan demikian pola harga yang terbentuk adalah Trending Up.

b. Jika gelombang naik hari ini tidak akan berlanjut di hari ini, maka walaupun harga sedang naik tetapi akan tidak mampu untuk bergerak melewati highest kemarin dan suatu saat harga akan turun melewati harga open hari ini dan harga close hari kemarin, menuju lowest hari kemarin. Dengan demikian pola harga yang terbentuk adalah Sideways.

c. Jika gelombang naik hari kemarin tampaknya akan berlanjut di hari ini, tetapi setelah harga melewati highest kemarin namun segera turun kembali dengan cepat maupun secara bertahap, maka kemungkinan pola harga yang terjadi masih cenderung Sideways.

Contoh Strategi:
1. Jika analisa a yang terjadi, maka saya akan melakukan aturan entry Buy No. 1, 2 dan 5, TP terbatas, SL di bawah Lowest hari kemarin.

2. Jika analisa b yang terjadi, maka saya akan melakukan aturan entry Sell No. 3 dan 4, TP terbatas, SL di atas highest kemarin.

3. Jika analisa c yang terjadi, maka saya akan melakukan aturan entry Sell No. 3, 4, dan 6, TP terbatas, SL di atas highest hari ini.

Demikian contoh bagaimana membuat analisa dan strategi dalam The Art of Daily Candle.

Silakan membuat analisa dan strategi untuk pergerakan harga kemarin yang membentuk gelombang turun seperti gambar di bawah ini.


Semoga menginspirasi.

Blogger Tricks

Saturday, 2 May 2015

The Art of Daily Candle Part 2


Dalam The Art of Daily Candle Part 2 kali ini kita akan melanjutkannya dengan beberapa strategi open posisi lainnya.

Sebelumnya (dalam The Art of Daily Candle Part 1) sudah diperkenalkan 4 strategi sebagai berikut:

1. Buy, ketika harga dari bawah naik melewati harga closed kemarin. TP terbatas, SL minimal di bawah lowest yang sudah terbentuk hari ini atau maksimal di lowest hari kemarin.
2. Buy, ketika harga dari bawah naik melewati harga open hari ini.TP terbatas, SL idem no. 2.
3, Sell, ketika harga dari atas turun melewati harga closed kemarin, TP terbatas, SL minimal di atas highest yang sudah terbentuk hari ini atau maksimal di highest hari kemarin.
4. Sell, ketika harga dari atas turun melewati harga open hari ini. TP terbatas, SL idem no.3.

Keempat strategi di atas menggunakan informasi harga close candle harian sebelumnya dan harga open candle hari ini (hari yang sedang terjadi).

Selanjutnya kita akan melengkapinya dengan menggunakan informasi harga tertinggi (highest) maupun terendah (lowest) hari kemarin sebagai patokan untuk melakukan entry pada hari ini.

Harga tertinggi (highest) hari kemarin dipakai sebagai patokan entry posisi untuk formasi gelombang naik. Sedangkan harga terendah (lowest) hari kemarin dipakai sebagai patokan entry posisi untuk formasi gelombang turun.

Contoh gambar chart EUR/USD berikut ini merupakan contoh formasi gelombang naik. Kita lihat gambar berikut ini:



Perlu ditekankan di sini bahwa pemahaman mengenai wave sangat diperlukan dalam strategi ini. Lihat gambar garis gelombang warna cyan di atas. Gelombang naik terdiri dari gelombang-gelombang kecil (subwave) yang naik dan turun, yang membentuk high, lower, higher high, higher low, dst.

Untuk pertimbangan entry posisi pada hari Kamis, 30 April, kita menggunakan informasi harga highest candle harian hari sebelumnya, Rabu, 29 April. Lihat garis horisontal warna merah.
Dengan berpatokan bahwa jika gelombang naik akan berlanjut, maka harga akan bergerak naik melewati highest 29 April dan setelah harga membentuk high baru, tentunya ada juga kemungkinan untuk turun lagi ke bawah dan melewati highest 29 April juga. Dalam tanda kotak pada tanggal 30 April, kita bisa melakukan buy dan sell secara bergantian.

Untuk hal yang sama, lihat juga tanda kotak pada tanggal 1 Mei. Open posisi 1 Mei dilakukan berdasarkan informasi harga highest tanggal 30 April.

Strategi selengkapnya (sebagai lanjutan 4 strategi sebelumnya) sebagai berikut:

Untuk formasi gelombang naik:
5. Buy, ketika harga dari bawah naik melewati harga highest kemarin. TP terbatas, SL minimal di bawah lowest yang sudah terbentuk hari ini atau maksimal di lowest hari kemarin. Catatan: hati-hati agar tidak terjebak buy at high, oleh karena itu disarankan TP terbatas.
6, Sell, ketika harga dari atas kembali turun melewati harga highest kemarin, TP terbatas, SL di atas highest yang sudah terbentuk hari ini.

Untuk formasi gelombang turun:
7. Sell, ketika harga dari atas turun melewati harga lowest kemarin. TP terbatas, SL minimal di atas highest yang sudah terbentuk hari ini atau maksimal di highest hari kemarin. Catatan: hati-hati agar tidak terjebak sell at low, oleh karena itu disarankan TP terbatas.
8, Buy, ketika harga dari bawah kembali naik melewati harga lowest kemarin, TP terbatas, SL di bawah lowest yang sudah terbentuk hari ini.


Tak ada kemahiran tanpa latihan, latihan, dan latihan.

Semoga menginspirasi.

The Art of Daily Candle Part 1


Sabtu siang ini, pinggiran Jakarta Barat diselimuti mendung, setelah kemarin siang sampai sore diguyur hujan cukup lebat. Perkenankan pada siang nan sejuk ini, kami akan membagikan strategi trading sederhana berdasarkan candlestick harian. Strategi ini saya namakan The Art of Daily Candle.

Untuk itu, silakan perhatikan gambar di bawah ini.


Pada gambar chart EUR/USD di atas terlihat dalam time frame H1, 3 buah candlestick harian disusun berjajar di sebelah kanan. Candle harian pertama adalah candlestick data pergerakan harga harian pada hari Rabu, 29 April 2015 berwarna biru. Di sebelah kanannya adalah data pergerakan harga harian pada hari Kamis, 30 April 2015, dan paling kanan, berwarna merah, adalah data pergerakan harga harian pada hari kemarin, Jumat, 1 Mei 2015.

Apakah dengan informasi sederhana seperti yang ditunjukkan oleh gambar chart di atas, kita sudah bisa melakukan trading dan mendapatkan keuntungan? Ya, dengan infomasi yang ditunjukkan oleh gambar di atas, kita akan dapat mengambil beberapa pips dari pergerakan harga yang terjadi setiap harinya.

Seperti kita ketahui, sebuah candlestick, memberikan informasi berupa data harga tertinggi (highest), data harga terendah (lowest), data harga pembukaan (open), dan data harga penutupan (close). Kita akan menggunakan terutama data harga penutupan (close) pada candle kemarin dan data harga pembukaan (open) hari yang sedang berjalan sebagai dasar untuk menentukan entry position.

Strategi ini cocok bagi trader yang menginginkan profit 100-200 pips sebulan. Silakan dihitung sendiri bagaimana mengaplikasikannya dalam bentuk prosentase profitnya. Secara umum, profit yang disarankan 10-20% sebulan dari modal. TP yang disarankan adalah TP terbatas, yaitu sekitar 3-10 pips. Sehingga, strategi ini cocok untuk trader yang sedang berlatih keras untuk meminimalisir rasa serakah.

Strategi ini juga cocok bagi trader yang sedang belajar melatih kesabaran. Sebab, dalam strategi ini kita perlu menunggu momen perubahan warna candlestik daily, yaitu ketika harga dari atas bergerak turun melewati harga close kemarin atau  open hari ini maupun ketika harga dari bawah bergerak naik melewati harga close kemarin atau open hari ini.

Lebih lengkapnya, inilah beberapa Strategi melakukan open posisi:

1. Buy, ketika harga dari bawah naik melewati harga closed kemarin. TP terbatas, SL minimal di bawah lowest yang sudah terbentuk hari ini atau maksimal di lowest hari kemarin.
2. Buy, ketika harga dari bawah naik melewati harga open hari ini.TP terbatas, SL idem no. 2.
3, Sell, ketika harga dari atas turun melewati harga closed kemarin, TP terbatas, SL minimal di atas highest yang sudah terbentuk hari ini atau maksimal di highest hari kemarin.
4. Sell, ketika harga dari atas turun melewati harga open hari ini. TP terbatas, SL idem no.3.

Saran, lakukan Cut Profit sebelum potensial profit menjadi merugi atau lakukan locking +1 jika ingin menghold posisi untuk memaksimalkan profit.

Selamat mencoba, semoga menginspirasi.

Catatan:
Strategi ini juga dipakai sebagai salah satu cara untuk mengelola akun Super Sabar, Grosir Dollar, Duren Bangkok, dan akun-akun lainnya.

Pada akhirnya strategi trading tidak lagi tergantung pada TS (Trading System) tertentu melainkan berbagai TS dan juga pemahaman dan pengalaman dari si trader itu sendiri. Trading adalah sebuah seni bagaimana mengelola akun sehingga bertumbuh secara konsisten. Sifatnya lalu menjadi dinamis, tergantung jam terbang serta pemahaman berbagai hal mengenai pergerakan harga, pengukuran, dan lain sebagainya. Spesial thanks to KG untuk berbagai pemahaman yang telah diberikan.



Sunday, 26 April 2015

Forex Stop Loss: Belajar dari Kasus Akun Super Sabar Bulan Maret 2015


Semua keputusan yang diambil dalam trading forex sangat bersifat personal. Hal itu tergantung dari analisa atau cara pandang trader yang bersangkutan terhadap pergerakan harga yang sudah, sedang, dan akan terjadi. Oleh karena itu tak ada aturan baku mengenai stop loss yang berlaku. Setiap trader memiliki toleransi yang berbeda-beda terhadap risiko. Besar-kecilnya stop loss tergantung pada kerelaan trader yang bersangkutan. Yang penting kita sadari adalah bahwa apa pun yang dilakukan, jika dilakukan secara terus-menerus akan menjadi sebuah kebiasaan, dan kebiasaan tersebut lama-kelamaan akan menjadi karakter. Oleh karena itu, bijaksanalah untuk mulai berpikir, karakter apakah yang sedang kita ciptakan bagi diri kita sendiri? Trader macam apa yang sedang kita bentuk bagi diri kita sendiri?

Buah Simalakama

Stop Loss yang terlalu besar memang akan jarang tersentuh harga. Akan tetapi, jika harga menyentuhnya, maka risiko yang terjadi sangat besar sekali. Keuntungan yang sudah dikumpulkan sekian waktu lamanya dapat lenyap dalam seketika itu juga.

Stop Loss yang terlalu kecil kemungkinan besar akan sering tersentuh oleh harga karena sifat volatilitas pergerakan harga itu sendiri. Risiko yang akan kita tanggung pada saat harga menyentuh SL tersebut memang kecil. Akan tetapi, jika frekuensinya terlalu sering, maka risiko yang ditanggung pun menjadi besar pula. Sebagai  contoh, seorang trader memiliki toleransi risiko sangat kecil, misalnya 10 pips. Stop Loss sebesar 10 pips tersebut ternyata  secara berturut-turut tersentuh harga di setiap kali ia melakukan open posisi sebanyak 10 kali. Maka total risiko menjadi 10 pips x 10 kali = 100 pips. Jika 20 kali SL tersentuh harga, maka total loss menjadi 200 pips.

Jangankan 10 pips, SL 50 pips pun dapat berkali-kali tersentuh harga. Hal itu terjadi pada Akun Super Sabar. Pada bulan Maret 2015, dari tanggal 2 hingga 11, Akun Super Sabar mengalami sentuhan SL sebanyak 11 kali dengan total loss sebesar kurang lebih hampir 500 pips. Walapun jika dicermati, salah satu kesalahan adalah karena penempatan TP yang terlalu besar, sehingga walaupun pada kesebelas OP tersebut sempat mendapatkan potensial profit, tetapi harga lebih dahulu menyentuh SL daripada TP.

Oleh karena itu, sebuah pemikiran muncul, mengapa SL tidak 100 atau 200 Pips saja, daripada SL 20 Pips tapi 5 kali kena? Atau mengapa TP tidak ditetapkan lebih kecil saja?

Kita akan evaluasi lebih dahulu mengenai 11 OP yang dilakukan Akun Super Sabar lebih lanjut.


1. Seandainya TP ditetapkan sebesar 10 Pips, maka yang terjadi adalah 9 OP mendapatkan @ 10 Pips (90 Pips) dan 2 OP terkena SL @ 45 Pips (-90 Pips). Berarti keuntungan dan risiko masih Nol.

2. Seandainya TP ditetapkan sebesar 5 Pips, maka yang terjadi adalah 11 OP mendapatkan @ 5 Pips, sehingga total profit yang didapat adalah 55 Pips.

3, SeandainyaTP ditetapkan sebesar 20 Pips, maka yang terjadi adalah 7 OP mendapatkan @ 20 Pips (140 Pips) dan 4 OP terkenal SL @ 45 pips (-180 Pips). Berarti kerugiannya masih sebesar -40 Pips.

4. Seandainya TP ditetapkan sebesar 30 Pips, maka yang terjadi adalah 6 OP mendapatkan @ 30 Pips (180 Pips) dan 5 OP terkenal SL @ 45 Pips (-225 Pips). Berarti kerugiannya masih sebesar -45 Pips.

5. Seandainya TP ditetapkan sebesar 45 Pips, maka yang terjadi adalah hanya 3 OP mendapatkan @ 45 Pips (135 Pips) dan 8 OP terkena SL @ 45 Pips (-360 Pips). Berarti kerugiannya sebesar -225 Pips.

Dari evaluasi kecil-kecilan mengenai  11 OP di atas, apa yang harus dilakukan oleh Akun Super Sabar mengenai strategi yang berhubungan dengan besaran TP dan SL?

Pertama-tama kita lihat Target Bulanannya terlebih dahulu. Target Bulanan Akun Super Sabar adalah hanya 100 Pips dengan aturan entry maksimal hanya 1 OP yang terbuka alias tidak ada averaging (main bebek-bebekan) dan hanya di pairs EUR/USD. Adapun strategi trading main "bebek-bebekan" akan diulas secara tersendiri dengan contoh di Akun Grosir Dollar, tetapi hanya terbatas 5 bebek saja. Jika bebeknya masih kurang, kita akan bahas lagi di Akun Duren Bangkok, dengan jumlah bebek jauh lebih banyak. Saya yakin, sebagian besar kita lebih senang jika melihat bebek-bebek berbaris dengan sangat keren.... Hehehehehe...

Melihat target dan maksimal OP yang sangat ketat, maka tampaknya pengandaian No. 2 adalah yang paling masuk akal untuk Akun Super Sabar, yaitu strategi TP terbatas 5 Pips dan SL 45 Pips.

Perlu diketahui Akun Super Sabar dibuat dengan target 100 pips sebulan dan maksimal open posisi pada saat bersamaan yang diperbolehkan hanya 1 saja, dilakukan selama 12 bulan dimaksudkan sebagai latihan untuk membentuk sebuah karakter trading tertentu, termasuk dalam hal ini usaha untuk meredam atau meminimalisir sifat serakah.

Baiklah sekarang kita kembangkan strategi lebih lanjut sebagai aturan main yang akan dilakukan Akun Super Sabar di bulan Mei 2015.

Aturan TP dan SL Default = 15 Pips TP dan -45 Pips SL. Mengapa 15? Untuk berjaga-jaga jika harga bergerak cepat sesuai dengan analisa kita, maka kita akan mendapatkan TP 15 Pips. Rata-rata Cut Profit dilakukan 3-10 pips. Jika hendak memaksimalkan profit, lakukan locking SL+1 atau trailling stop. Hal ini dilakukan terutama dalam proses recovery, jika terjadi “musibah”.

Cukup sekian strategi untuk Akun Super Sabar pada bulan Mei 2015. Apakah Akun Super Sabar akan bisa disiplin mengikuti aturan yang telah dibuat ini? Apakah target 100 Pips akan tercapai di bulan Mei 2015? Kita ikuti saja perkembangannya.

Mengenai metode analisa dan indikator yang dipakai oleh Akun Super Sabar akan dijelaskan di artikel tersendiri.


Semoga menginspirasi.

Analogi Trading Forex: Memancing Ikan di Kolam Berbuaya



Trading forex ibarat memancing ikan di sebuah kolam. Di dalam kolam itu memang terdapat banyak ikan, tetapi juga sekaligus banyak buaya. Ikan menggambarkan keuntungan (profit) dan buaya menggambarkan kerugian (loss).

Pada saat kita melakukan open posisi (OP) ibarat kita melemparkan kail ke dalam kolam. Suatu saat kita mendapatkan ikan, lain waktu umpan kita dimakan buaya. Masih untung, buaya tersebut hanya memakan umpan kita, salah-salah urus, buaya itu bisa menarik tali pancing kita dan membuat kita tercebur dalam kolam dan menjadi santapan buaya. Buaya adalah risiko yang nyata bagi para trader. Tak dimungkiri, forex trading adalah bisnis yang penuh dengan risiko atau marabahaya.

Meminimalkan Risiko

Mau tidak mau atau suka tidak suka, pilihannya adalah bagaimana meminimalkan risiko, agar buaya itu tidak menarik tali pancing kita dan membuat kita menjadi santapan si reptilia ganas itu. Caranya? Setelah umpan jelas-jelas dimakan buaya, tarik tali pancing kita agar buaya itu tidak menariknya lebih dahulu. Atau, jika buaya itu sudah menarik tali pancing kita, segera lepaskan tali pancing kita, biarkan pancing kita tercebur tetapi kita masih selamat.

Artinya apa? Segera lakukan cut loss (CL) sebelum risiko itu berubah menjadi beban yang tak lagi bisa kita tanggung. Kapan melakukan CL? Secara teknis, jika harga tidak lagi sesuai dengan analisa kita. Nah, masalahnya adalah bagaimana kita tahu harga tidak lagi sesuai dengan analisa kita. Kapan pergerakan harga tidak sesuai lagi dengan analisa kita?

Contoh Cut Loss

Pada waktu kita melakukan OP tentu berdasarkan atas analisa kita. Analisa kita tergantung pada metode peramalan atau perkiraan yang kita pakai.Aturan cut loss ada dalam strategi kita.

Saya akan memberikan contoh aturan sederhana yang simpel saja. Misal kita memakai indikator SMA periode 14 sebagai alat bantu analisa di Time Frame H1. Aturan OP Buy adalah jika harga bergerak naik menembus SMA 14 dan aturan OP Sell adalah jika harga bergerak turun menembus SMA 14. Di manakah kita menempatkan SL atau melakukan Cut Loss?

Sesuai dengan acuan indikator yang kita pakai, maka aturannya adalah:
Kita menempatkan SL atau melakukan Cut Loss jika harga bergerak berlawanan dengan arah OP kita. Jika kita melakukan OP Buy di atas SMA periode 14, maka SL ditempatkan di bawah garis SMA 14 atau CL kita lakukan jika harga bergerak di bawah SMA 14. Sebaliknya, jika kita melakukan OP Sell di bawah SMA periode 14, maka SL ditempatkan di atas garis SMA 14 atau CL kita lakukan jika bergerak naik di atas SMA 14.

Masalahnya adalah mengapa seringkali trader pemula tidak melakukannya sesuai tools atau indikator yang dipakainya dan membiarkan si buaya-buaya itu menariknya ke dalam kolam dan menjadikan dirinya sebagai cemilan nan lezat bagi mereka?

Kemampuan melakukan cut loss (CL) adalah kompetensi yang harus dimiliki seorang trader, suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, tega atau tidak tega. Sebaiknya tidak mentoleransi keganasan buaya-buaya di kolam trading kita sendiri. Berlatih khusus untuk melakukan cut loss adalah hal yang perlu dilakukan, sebaik dan sebanyak latihan melakukan OP. Tanpa latihan melakukan cut loss, bagaimana kita bisa terbiasa melakukannya jika tindakan cut loss memang benar-benar harus dilakukan?

Semoga menginspirasi.

sumber gambar: gambardanfoto.com